Laman

Juli 28, 2008

Dosa Yang Lebih Hebat dari Berzina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meroyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.


Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ...... telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun...... lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai...... tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.



"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina". Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. ( Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH . Abdurrahman Arroisy )

Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.


Amal Penyebab Dicintai Allah

ALANGKAH indah dan bahagianya hidup, bila kita telah dicintai oleh Allah dan disayangi pula oleh seluruh makhluk di dunia ini. Maknanya sebelum kita menikmati surga di akhirat, di dunia ini pun kita sudah bisa merasakannya. "Hidup adalah surga," ujar Drs H.M Arifin Ilham dalam salah satu judul tulisannya. Lalu amalan apa yang bisa melesatkan kita kepada kemuliaan seperti itu?

Pada suatu hari kilah Imam Ali as ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Ajarilah aku suatu amalan yang membuat aku dicintai oleh Allah, dicintai oleh para mahluk, Allah memperbanyak hartaku, menyehatkan badanku, memanjangkan umurku dan membangkitkan aku di mahsyar bersamu." Subhanallah, satu pertanyaan yang juga merupakan pertanyaan kita bukan?

Rasulullah SAW kemudian menjawab: "Permintaanmu yang enam perkara itu memerlukan enam perkara yang lainnya yaitu: Bila engkau ingin dicintai Allah, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para mahluk, berbuat baiklah kepada mereka, dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Dan bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu.. Bila engkau ingin disehatkan badan mu, maka perbanyaklah sedekah. Dan bila engkau ingin diperpanjang umur mu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum kerabat mu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersama ku dipadang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa." (Buku Kisah-Kisah Pembawa Berkah disusun Haidar Bagir)

Diantara ciri orang yang taqwa ialah selalu merasa diawasi Allah, merasa bersama Allah dan merasa disaksikan Allah. Contoh sederhana. Bagi orang yang berpuasa, dimanapun ia berada entah di tempat ramai atau di tempat yang sangat sepi, dia tidak akan mau makan dan minum kalau sebelum waktunya.

Rasulullah SAW bersabda: "Sayangilah mahluk yang dibumi, niscaya Anda akan dikasihi oleh Zat yang dilangit." Bayangkan, gara-gara menolong seekor lalat yang mengapung di atas cairan tinta, imam Ghazali diberi rahmat oleh Allah SWT. Demikian mimpi yang dialami oleh salah seorang sahabatnya, ketika penulis buku Ihya Ulumuddin itu wafat. Dan Nabi SAW bersabda "Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. "Seorang lelaki yang tidak banyak amal syariatnya, sebelum meninggal sudah diperkenalkan Nabi SAW kepada para sahabatnya sebagai salah seorang calon penghuni surga, lantaran dalam hatinya tidak ada rasa hasad atau dengki, dan tidak pula pernah mencerca atau menggunjing orang lain.

Diantara fadhilah zakat ialah menyuburkan, membersihkan dan melindungi harta benda dan jiwa kita. Dengan mengeluarkan zakat, maka daki-daki rohani kita menjadi bersih. Karena maknanya kita sudah tidak menahan lagi hak fakir miskin atau golongan yang berhak menerimanya. Bukankah setiap penerima zakat selalu mengucapkan hamdalah (zikrullah) serta mendoakan kita. Berarti kita telah menggiring seseorang untuk zikrullah.

Orang yang gemar bersedekah maknanya ia meniru salah satu sifat Tuhan, yaitu Maha Pemberi Rezeki. Pantaslah kalau orang dermawan usianya "panjang" dan keberadaannya dimanapun membawa berkah. Jangankan dunia flora dan fauna, para malaikat pun setiap pagi selalu mendoakannya. Agar pengikutnya senang bersedekah, maka banyak sekali hadis Rasulullah SAW yang menerangkan tentang keutamaan sedekah itu. Antara lain beliau bersabda: "Lindungi harta Anda dengan zakat, obati sakitmu dengan sedekah dan hadapi gelombang hidup dengan doa dan tawadhu.

"Setiap salat dimulai dengan mengucapkan kalimat Takbir, Allahu Akbar hablumminallah dan di akhiri dengan salam, hablumminannas. Artinya kita selain bersilaturrahmi dengan Allah, juga berkasih sayang terhadap sesama manusia. Sehingga Rasulullah SAW, menjanjikan: "Siapa yang senang dipanjangkan umurnya dan dimurahkan rezekinya, hendaklah ia senang bersilaturrahmi."Sebaliknya beliau mengancam orang yang senang memutuskan silaturrahmi: "Rahmat Allah tidak akan turun pada satu kaum, dimana didalamnya terdapat orang yang senang memutuskan silaturrahmi."Sedangkan kita tahu, bahwa seorang muslim hanya bisa masuk surga bukan lantaran amalnya tetapi hanya semata-mata karena rahmat Allah SWT saja.

Seorang pelayan setia Rasulullah SAW ketika satu waktu ditawari sesuatu oleh beliau ia menjawab: "Aku ingin bersamamu di surga."Bagaimana jawaban Rasul mulia itu? "Kalau begitu bantulah aku dengan memperbanyak sujud." Maksudnya agar ia memperbanyak salat-salat nafilahnya. Sebab amal yang pertama di periksa kelak di akhirat ialah salat. Kalau salatnya sempurna, maka amal ibadah lainnya akan baik pula. Sedangkan kita sendiri sudah bisa merasakan bagaimana kualitas salat fardhu kita. Sangat jauh dari sempurna. Teramat sulit untuk khusyuk walaupun separoh dari waktu salat kita itu. Nah, fungsi salat-salat nafilah itu adalah untuk menutupi kekurangan pada salat wajib kita. Wallahualam.

Sources:

Buku 30 kisah teladan - KH . Abdurrahman Arroisy
Buku Kisah-Kisah Pembawa Berkah disusun Haidar Bagir
Pontianak Post

Thanks to : Annisa Putri & Inadia Yullyani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar