Laman

Agustus 23, 2009

Allah Menciptakan Makhluk Berpasangan


(Kajian Qur’an)
Periode April 2009


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Ar-Rûm /30: 21)"

Referensi Tafsir Qur'an
1. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3 (Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Gema Insani:2007 Hal.758)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri” maksudnya adalah menciptakan kaum wanita dari jenismu sebagai pasangan hidup. Kemudian kalimat “supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya” maksudnya yaitu agar terciptalah keserasian di antara mereka, karena kalaulah pasangan itu bukan dari jenismu, niscaya timbullah keganjilan. Maka di antara rahmat-Nya ialah Dia menjadikan kamu semua, laki-laki dan perempuan, dari jenis yang satu sehingga timbullah rasa kasih sayang, cinta san senang. Karena itu Allah berfirman, “Dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang” agar sarana-sarana keterikatan tetap terpelihara dan proses berketurunan pun berkesinambungan. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”

2. Al-Quran dan Tafsirnya (Dasuki, Drs. HA. Hafizh. AlQuran dan Tafsirnya Julid VII Jus 19-20-21. Universitas Islam Indonesia: 1995 Hal. 554 - 556)
Manusia mengetahui bahwa mereka mempunyai perasaan-perasaan tertentu terhadap jenis yang lain. Perasaan- perasaan dan pikiran-pikiran itu ditimbulkan oleh daya tarik yang ada pada masing-masing mereka, yang menjadikan yang satu tertarik pada yang lain, sehingga antara kedua jenis pria dan wanita itu terjalin hubungan yang wajar. Mereka melangkah maju dan bergiat agar perasaan-perasaan itu dan kecenderungan-kecenderungan antara laki-laki dan wanita itu tercapai. Puncak dari semuanya itu adalah terjadinya perkawinan antara laki-laki dan perempuan. Bagi keadaan demikian, bagi laki-laki hanya isterinya itulah wanita yang paling cantik dan baik, sedangkan bagi wanita itu, hanya suaminyalah laki-laki yang menarik hatinya. Masing-masing mereka merasa tentram hatinya dengan ada pihak yang lain itu. Semuanya ini merupakan modal yang paling berharga dalam membina rumah tangga bahagia. Kemudian dengan adanya rumah tangga yang berbahagia jiwa dan pikiran menjadi tentram, tubuh dan hati mereka menjadi tenang serta kehidupan dan penghidupan menjadi mantap, kegairahan hidup akan timbul, dan ketentraman bagi laki-laki dan wanita secara menyeluruh akan tercapai.

Khusus mengenai kata-kata “mawaddah” (rasa kasih) dan “rahmah” (saying), Mujahid dan Ikrimah berpendapat bahwa yang pertama adalah sebagai ganti dari kata “nikah” (bersetubuh, bersenggama) dan yang kedua sebagai kata ganti “anak”. Jadi menurut Mujahid dan Ikrimah, maksud perkataan Tuhan: “Bahwa ia menjadikan antara suami dan isteri rasa kasih saying ialah adanya perkawinan sebagai yang disyariatkan Tuhan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita dari jenisnya sendiri, yaitu jenis menusia , akan terjadilah persenggamaan yang menyebabkan adanya anak-anak dan keturunan. Persenggamaan adalah merupakan suatu keharusan dalam kehidupan manusia, sebagaimana adalah merupakan suatu keharusan yang umum pula. Ada yang berpendapat bahwa: “mawaddah” bagi anak muda, dan “rahmah” bagi orang tua. Sehubungan dengan mawaddah itu Alah mengutuk kaum Luth yang melampiasakan nafsunya dengan melakukan homosex, dan meninggalkan isteri-isteri mereka yang seharusnya kepada isteri-isteri itulah mereka melimpahkan rasa kasih saying dan dengan merekalah seharusnya bersenggama.

Referensi Hadis:
1. Az-zabidi, Imam. Ringkasan Hadis Sahih Al-Bukhari. Pustaka Amani: 1996. Hal. 907
   a. Hadis Al-Bukhari, nomor Hadis: 5090
       Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW pernah bersabda:
“Perempuan itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, karena status orang uanya/keluarganya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Karena itu, nikahilah perempuan karena agamanya, maka kamu akan memperoleh keuntungan yang tidak terhingga.

   b. Hadis Al-Bukhari, Nomor Hadis: 5091
Diriwayatkan dari Sahl r.a., dia berkata:
Seorang laki-laki kaya lewat di hadapan Rasulullah Saw., kemudian beliau bertanya kepada para sahabat, ”Bagaimana pendapat kalian mengenai laki-laki itu?” Mereka menjawab, ”Jika dia meminang perempuan pasti diterima, jika dia memberi pertolongan pasti diterima pertolongannya, dan jika dia berbicara pasti didengar dengan seksama”. Rasulullah SAW. Diam. Kemudian seorang muslim miskin lewat, lalu Rasulullah SAW. Bertanya kepada mereka, ”Bagaimana pendapat kalian mengenai orang itu?” Mereka menjawab, ”Jika dia meminang perempuan pasti ditolak, jika dia memberi pertolongan pasti pertolongannya tidak diterima, dan jika dia berbicara tidak didengarkan”. Maka Rasulullah SAW. bersabda, ”Seorang miskin itu lebih baik daripada orang-orang kaya yang memenuhi bumi.

Tim Redaksi: Nina, Irma

2 komentar: